Minggu, 27 Desember 2015

Menggapai Harmoni



Berdasarkan perkuliahan Filsafat Pendidikan Matematika
Dosen pengampu : Prof. Dr. Marsigit, MA
Waktu : 2 Desember 2015
Prodi : Pendidikan Matematika S1 UNY



Dalam perkuliahan Prof.Marsigit, dimulai dengan pemberian tes jawab singkat. Dibalik semua tes terdapat judul atau topik yang tersembunyi. Sebagai contoh, dalam kehidupan, fatalnya vital adalah doanya orang yang berusaha. Ada bermacam-macam doa, 1001 cara lebih. Itulah kehidupan. Orang apabila tidak memiliki tujuan dan hanya mengikuti arus tidak dapat berdiri tegak dan waspada, akan celaka. Dimensi kita harus naik untuk dapat menyelesaikan permasalahan hidup.
Judul dari semua pertanyaan yakni Identitasnya kontradiksi dan kontradiksinya identitas. Segala sesuatu mempunyai kebalikan (kontradiksi) dan dirinya sendiri (identitas). Seperti awalnya akhir dan akhirnya awal, kuliah akan berakhir dan pada kuliah terakhir pasti ada awalan. Pada kuliah awalan, ada akhirnya dengan doa. Itulah salah satu contohnya. Seperti dalam doa pasti ada awal dan akhir. Hidup itu tidak ada yang terisolasi, pasti semua berhubungan. Tuhan Maha Berkehendak, kun fayakun. Manusia hanya dapat menjalani hidup masing-masing.

Dalam masyarakat, ada berbagai kegiatan, seperti perkumpulan, pengajian, maka itulah hidupmu. Orang yang tidak dikucilkan dan tidak berkegiatan akan menjadi orang yang tidak hidup dan disharmoni. Musik sama seperti kehidupan, memiliki harmoni dan berkelanjutan (harmoni). Untuk menjalin suatu hubungan harmonis, komunikasi itu penting. Komunikasi bukan sekedar jawab singkat. Keterampilan menjelaskan itu penting. Hubungan bukan antara pasangan, tapi juga hubungan dalam pembelajaran filsafat.
Bolehnya tidak, dan tidaknya boleh. Misalnya tidak boleh duduk di jalan, ternyata yang duduk di jalan adalah orang yang akan memperbaiki jalan. Boleh atau tidak tergantung pada ruang dan waktu. Ada perkecualian yang didasari atas keadaan.
Disharmoninya harmoni, tidak sehatnya sehat. Itu menunjukkan harmoni yang semu, mengaku harmoni namun kenyataannya disharmoni. Sebaliknya harmoninya disharmoni, sehatnya tidak sehat. Yang terlihat sebagai disharmoni tapi sebenarnya itu adalah harmoni. Agar mencapai harmoni kita harus seimbang. Disharmoni apabila seimbang akan menjadi harmoni. Disharmoni mungkin hanya sebagian kecil dari semua kejadian harmoni. Kita harus menggapai dimensi yang lebih tinggi untuk mencapai harmoni.

0 komentar:

Posting Komentar